Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 09:12:16【Kabar Kuliner】455 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(78227)
Artikel Terkait
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO
- Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza
- Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG
- Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai
- KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau
- BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi
- Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- Bantuan kemanusiaan pertama Turki usai gencatan senjata tiba di Gaza
Resep Populer
Rekomendasi

Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak

Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan

Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak

Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner

HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat

BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG

Wakil Kepala BGN: Program MBG ngak boleh berorientasi bisnis

Bangka Tengah bagikan menu MBG bagi 2.717 pelajar